Pages

Friday, December 30, 2011

Kenapa Malas Menggunakan Trotoar?

Menyusuri beberapa wilayah republik ini memakan waktu yang cukup lama. Selain luasnya, bentuk georafis yang berupa kepulauan menjadi faktor yang mempersulit. Teknologi muncul seiring waktu. Semakin banyak inovasi dan penemuan lain yang mendukung kepada kemudahan akses transportasi. Bukan hal sulit untuk mengunjungi sebuah wilayah yang dipisahkan samudera. Banyaknya penemuan di bidang transportasi berimbas kepada suatu masalah, yaitu kemacetan.

Namun dengan tulisan ini saya tidak ingin membahas panjang lebar tentang kemacetan. Terkait dengan inovasi transportasi, justru saya ingin mengajak kalian kembali ke jaman purba dimana inovasi masih menjadi mimpi.


Mari "Berjalan Kaki".

Jalan kaki adalah sebuah bentuk olahraga paling murah yang ada. Jalan kaki membakar kalori. Tak perlu peralatan rumit, tak perlu arena khusus, hanya perlu sekedar alas kaki atau bisa juga tanpa alas kaki. Satu hal yang patut disayangkan. Beberapa tempat, terutama di kota-kota besar dan ibukota, fasilitas untuk berjalan kaki nampaknya sudah beralih fungsi.

Yang pertama, fasilitas jalan kaki atau lebih dikenal dengan nama trotoar digunakan untuk berjualan. Melihat orang berjualan di tempat yang bukan seharusnya cukup mengganggu. Susah untuk lewat, dan berujung hilangnya minat untuk melanjutkan perjalanan dengan kaki.

Yang kedua, trotoar dijadikan tempat nongkrong. Untuk duduk-duduk bodoh sekedar berbincang atau berkumpul. Ini salah, karena fungsi dasar trotoar adalah untuk memberikan kenyamanan dan keamanan pejalan kaki yang melintas, bukan untuk duduk-duduk bodoh sambil menghalangi jalan.

Yang ketiga, karena polusi. Trotoar yang biasanya terletak di sisi jalan raya merupakan tempat yang strategis untuk menghirup asap kendaraan. Beberapa kendaraan sudah menggunakan teknologi gas buang yang ramah lingkungan tetapi jumlahnya hanya segelintir. Membayangkan kalimat "berjalan di trotoar" pasti membayangkan berjalan diteriknya panas matahari dan serbuan asap kendaraan. Hal ini dapat diantisipasi dengan menanam pohon di antara trotoar dan jalan raya. Membuat kesan asri sekaligus meminimalisir dampak polusi.

Yang keempat, trotoar identik dengan tempat sampah umum. Bisa dilihat dari banyaknya sampah yang berserakan. Beberapa trotoar sudah menyediakan tempat sampah disekitarnya, tetapi itu belum cukup tanpa dibarengi oleh kesadaran masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya. Trotoar yang kotor membuat pejalan kaki malas untuk melintas, dan memilih untuk naik angkutan umum. Jika trotoar bersih maka masyarakat pun mau menggunakannya.

Apabila status trotoar dikembalikan fungsinya menjadi fasilitas untuk berjalan kaki niscaya akan semakin banyak masyarakat yang mau berjalan kaki. Untuk mengunjungi tempat yang dekat tak harus selalu menggunakan kendaraan. Jangan malas berjalan kaki. Ayo kurangi penggunaan kendaraan pribadi yang menimbulkan kemacetan, sekaligus sambil membakar kalori.

Ada tambahan? Silahkan isi di kolom komentar :)

Sunday, December 18, 2011

Beberapa Tips Untuk Backpacking


Ini beberapa tips backpacking yang sempat saya share di twitter:


1) Riset, riset, riset sebelum bepergian. cari info sebanyak2nya tentang tempat destinasi wisata. #backpacking 

2) Rencanakan rute secara efektif dan efisien. buat buku panduan wisata sendiri.  #backpacking 

3) Cari info objek wisata gratis dan prioritaskan objek wisata yang ingin didatangi.  #backpacking 

4) Tentukan budget Anda. anda akan mendapat batasan dan terhindar dari hal2 yg tidak perlu. #backpacking 

5) Hindari Paket wisata karena paket tsb memberi batasan waktu u/ menjelajah sehingga kurang puas. #backpacking 

6) Ambil peta gratis di tourist information center. #backpacking 

7) Hafalkan sedikit kosakata dg bahasa daerah setempat, atau tuliskan di catatan u/ mempermudah #backpacking 

8) Bertanyalah kepada staf hostel/guesthouse. tanya tentang biaya standar transportasi dalam kota. #backpacking 

9) Gunakan transportasi publik untuk mengunjungi berbagai tempat wisata. hidari taksi sebisa mungkin. #backpacking 

10) Gunakan kaki sebagai alat transportasi jika masih memungkinkan. #backpacking 

11) Pantau promosi tiket pesawat murah. jika harga tiket pesawat lebih murah dari transportasi lain, kenapa tidak? #backpacking 

Thursday, December 15, 2011

Film Pendek Untuk Kampanye Penghematan Air

Sebuah film, sesingkat apapun, apabila dibuat dengan baik maka dapat memberi pengaruh kepada orang yang melihatnya. Tak bisa dipungkiri bahwa masyarakat kita semakin hari semakin malas membaca, sehingga perlu sebuah media kreatif untuk menyampaikan pesan moral kepada yang melihatnya.

Film pendek adalah salah satu alternatif itu.



hanya 1:18 detik

Thursday, December 8, 2011

Dukung Legalisasi Ganja


pohon dan daun ganja

Polemik seputar ganja mulai mencuat kembali. Gerakan legalisasi ganja seakan kembali menggeliat. Banyak pro dan kontra tentang masalah ini. Banyak yang tak mendukung karena khawatir efek sampingnya. Memang , selama ini masyarakat hanya tau efek buruk dari ganja. Di masyarakat, terutama yang selalu terpapar info dari koran dan televisi selalu menganggap ganja adalah barang yang negatif. Stigma ganja sebagai barang haram pun sukses dibuat oleh media dan pemerintah. Berbagai aturan muncul demi membatasi konsumsi dan kepemilikan ganja. Beberapa orang tak tinggal diam, mereka memberi bukti bahwa ganja tak hanya memiliki sisi negatif saja. Berbagai kontroversi mencuat. Masyarakat bingung, mereka tak tau siapa yang benar, sehingga mereka hanya tau ganja adalah narkoba.

Saya memiliki pandangan tersendiri tentang masalah ini. saya mendukung gerakan legalisasi ganja. Mendukung disini bukan diartikan sebagai mendukung untuk menghalalkan nyimeng, tetapi lebih kepada pemanfaatan ganja dalam kehidupan manusia. Di Cina, mereka melegalisasi ganja tetapi bukan untuk dihisap. Orang Cina, Amerika, dan berbagai negara lain memanfaatkan ganja untuk keperluan industri. Serat ganja terbukti dapat digunakan sebagai serat pada produk teksil dan diyakini lebih kuat daripada serat pohon biasa. Dengan serat yang lebih kuat, pemanfaatan ganja sebagai serat kain lebih diarahkan pada penggunaan pakaian militer dan parasut.

Selain bisa digunakan sebagai serat tekstil, ternyata serat ganja dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan kertas. Untuk membuat kertas dengan jumlah yang sama, kertas dari serat pohon akan memakan lahan hutan lebih luas daripada kertas dari serat ganja. Bayangkan bila ganja telah dilegalisasi dan status ganja berubah dari barang haram menjadi bahan baku industri, tentu ini berimbas pada harga ganja itu sendiri. Semakin mudah didapat, semakin mudah diproduksi, maka harga ganja akan lebih murah dibanding harga kayu pohon. Imbasnya tentu kepada penurunan harga produksi pada industri tekstil dan kertas.

Sebagai negara tropis yang memiliki tanah subur. Indonesia berpotensi menjadi negara penghasil ganja terbesar di dunia. Bisa mengekspor ganja sebagai bahan baku atau bahkan yang  sudah diolah menjadi serat(bahan setengah jadi), maupun barang jadi. Jika sudah begini tentu rakyat dan pemerintah lupa dengan mindset ganja sebagai barang haram.


ganja (hemp) yang telah diolah menjadi serat


Mari dukung legalisasi ganja, untuk pemanfaatan dalam bidang industri. Bukan untuk dihisap!

* * *

Sedikit tambahan tentang ganja yang saya publikasikan di twitter: