Berita minggu ini didominasi oleh berita kecelakaan. Kecelakaan dasyat yang menewaskan kurang lebih 9 orang menjadi pembuka tahun yang kurang menggembirakan. Sang pengemudi menjadi target sasaran, dihina dan dicaci maki. Di twitter dia dicerca habis-habisan.
Oke, cukuplah membahas berita itu. Saya tak ingin pusing menjabarkan kronologis kisah kecelakaan itu, sudah banyak pihak yang melakukannya. Saya ingin mengkritisi beberapa hal yang tersingkap dari peristiwa itu.
Satu, mengenai infrastruktur.
Jika dibuat sebuah polling, saya yakin banyak yang sependapat bahwa infrastruktur untuk para pejalan kaki sangat tidak memuaskan. Banyak trotoar yang penggunaannya kurang sesuai. Halte digunakan untuk jualan. Serta zebra cross yang tak lebih hanya sebagai hiasan. Mengenai trotoar, secara khusus dapat dilihat di postingan saya sebelumnya.
Dua, mengenai izin mengemudi.
Jujur saja, pasti banyak yang mendapatkan sim (surat izin mengemudi) dengan cara ilegal. Hanya segelintir yang membuat secara legal dengan mematuhi prosedur yang ada. Tapi herannya, proses pembuatan sim secara ilegal seakan mendapat legitimasi dari instansi kepolisian sebagai pihak yang mengeluarkan sim. Banyak oknum-oknum anggota kepolisian yang menjadi perantara pembuatan sim secara ilegal. Apa akibatnya? orang yang tidak kompeten dalam mengemudi pun diizinkan mengemudi.