Pages

Sunday, July 10, 2011

Hargai selera orang seperti mereka menghargai seleramu


                Kadang terbesit dalam ingatan ketika sebuah grup bernama “kangen band” “radja” dan beberapa grup band lain yang dibilang “alay” sempat dihujat sana sini, sekilas memang kasihan tetapi apa daya, peran media sangat kuat dalam penghancuran karakter.

                Sekali lagi media membuktikan kekuatannya dalam menghancurkan karakter seseorang dengan provokasinya yang ajaib. Mungkin semua sudah lupa, sebuah karya seni tak melulu soal “wajah” rupawan pembuatnya. Dengan ini saya hanya berusaha menyuarakan sesuatu kepada kalian, tolong hargailah karya seseorang. Seburuk apapun karya itu menurut kalian, belum tentu buruk menurut orang lain.

                Jika ingin membandingkan, penikmat musik keroncong, dangdut, ataupun melayu akan melengos kecewa sambil sesekali menghina jika dipaksa untuk mendengarkan lagu beraroma techno maupun trance yang terdapat dalam genre electro dance musik. Mereka demikian
karena selera mereka berbeda.

                Sebuah lukisan yang indah pun akan terasa hampa jika yang melihatnya adalah orang yang kurang paham. Monalisa yang legendaris tak ubahnya seperti gambar di belakang sebuah truk bagi seseorang yang kurang bisa menikmati indahnya lukisan.

                Tak perlu ikut-ikutan merendahkan karya orang lain hanya untuk sekedar dibilang gaul, mengikuti trend, atau apalah. Seperti yang dikatakan oleh Bob Dylan, "Don’t criticize what you can’t understand".

No comments:

Post a Comment