Pages

Saturday, July 2, 2011

Menjadi Diri Sendiri dan Belajar Bersyukur


Akhir akhir ini saya merasakan suasana yang kurang sehat. Suasana panas yang kurang kondusif. Suasana yang membuat setiap orang saling curiga satu sama lain. Semua saling menyalahkan dan menganggap dirinya yang paling benar. Hal ini tak hanya berlaku dalam lingkup kecil saja, tetapi sudah meliputi lingkup pemerintahan dengan sentuhan politiknya yang tajam. Inilah kenyataan, semua politisi masih memakai topeng.

Bila kita mengamati, tampaknya keadaan seperti ini juga tak dirasakan oleh negara kita tercinta. Banyak negara lain yang sedang dalam kondisi terpuruk. Padahal masalah utamanya cuma satu, yaitu keserakahan. Gaji besar, tunjangan pun jauh lebih besar, tapi tetap merasa kurang. Lantas beralih ke cara cepat menjadi kaya, yaitu melakukan kecurangan.

Tak cuma para pembesar, bahkan kecurangan pun sudah mewabah sampai ke desa-desa. Pembuatan ktp yang sepele pun kadang ditariki pungutan liar dengan dalih agar cepat prosesnya. Ya begitulah faktanya. Namun kita tak boleh asal tuduh. Tak semua berbuat curang. Tak semua orang memiliki keserakahan yang sama, tapi bohong kalo tak ada orang yang tak
serakah. Semua sama sama serakah, namun berbeda tingkatannya.

Kabar baik dari ini semua adalah kalian masih peduli terhadap nasib bangsa ini. Tak perlu repot repot mencoba memperbaiki ini semua dengan saling tuduh dan saling curiga, cukuplah menjadi diri sendiri. Menjadi diri sendiri dan belajar bersyukur. Karena bersyukur adalah cara terbaik untuk menekan keserakahan.

No comments:

Post a Comment