Pages

Tuesday, October 2, 2012

Dukung Hari Batik dan Kain Tenun Nasional

Kain Batik

Hari Batik Nasional, katanya. Hari dimana seluruh rakyat di indonesia merayakan batik sebagai identitas nasional. Terkadang orang Indonesia terlalu cepat ingat dan cepat lupa. Masih segar diingatan kita berbagai budaya khas Indonesia diklaim oleh pihak lain sebagai bagian dari kebudayaan nasionalnya. Masih segar diingatan sebagian orang saat kita semua bereaksi, mengutuk pihak tersebut sebagai maling dan berbagai kata negatif lainnya. Namun saat ini sebuah gerakan Hari Batik Nasional menurut saya malah melunturkan semangan identitas bangsa.

Kain batik adalah sebuah kain yang diberi warna sesuai corak khas. Corak ini dibuat dengan proses panjang. Mulai dari menggambarkan pola batik diatas kain dengan malam (lilin), malam ini berfungsi untuk menutup kain dari warna yang tidak diinginkan. Untuk mendapatkan beberapa warna maka proses menutupi kain dengan lilin dilakukan beberapa kali. Setelah malam kering kemudian kain dicelup kedalam pewarna, dan dijemur lalu direbus untuk meluluhkan malam yang menempel. Seiring kemajuan teknologi, saat ini mulai berkembang cara lain membuat batik dengan alat tertentu yang hasil produksinya dikenal sebagai batik cap.

Kain Tenun Dayak

Beruntungnya saya tinggal di sebuah Negara Kesatuan dimana semua-semua harus satu. Suatu daerah yang tak punya sejarah atau tradisi batik sekarang malah semakin rajin memproduksi batik. Ini pertanda baik untuk sebagian orang, karena kampanye batik sebagai identitas nasional berjalan dengan baik. Namun saya melihat hal ini sebagai ancaman. Hal ini berpeluang menghilangkan identitas lokal daerah tersebut. Latah budaya berpotensi menggeser budaya aslinya, dalam hal yang lebih buruk bahkan bisa mengubur hidup-hidup budaya aslinya.

Kain tenun Indonesia sudah dikenal di dunia internasional sebagai salah satu ciri khas. Kain tenun ini berbeda dengan batik yang lebih sebagai kain yang diwarnai. Kain tenun dibuat dengan menenun berbagai untaian benang yang diwanai sehingga memberikan suatu pola atau corak tertentu. Salah satu contoh kain tenun adalah Songket dan Ulos. Kain songket yang dibuat secara tradisional masih menjadi primadona sebagai buah tangan saat wisatawan asing berkunjung ke salah satu sudut di Indonesia. Ini menunjukkan sebuah bukti bahwa kain songket mampu bersaing dengan batik dalam mempromosikan budaya Indonesia.

Kain Ulos

Kain songket yang dikenal sebagai hasil budaya melayu memang sangat rawan ancaman. Beberapa pihak yang mengaku merupakan hasil keturunan ras melayu sangat mudah mengklaim songket sebagai warisan budaya mereka. Dengan reputasi songket yang sudah mendunia, bukan tak mungkin hal tersebut terjadi atau bahkan sudah pernah terjadi. Kain tenun ini akan semakin terlupakan dengan adanya gerakan batik sebagai identitas bangsa. Semua daerah yang sebelumnya memiliki tradisi membuat kain tenun sekarang mulai mengganti haluan dengan membuat batik. Tenaga dan waktu yang digunakan untuk memproduksi kain tenun yang sudah sangat minim harus rela dibagi lagi untuk memproduksi batik.

Berhubung bagsa kita suka dengan yang instan-instan, daripada pusing mencari solusi, ganti saja istilah Hari Batik menjadi Hari Batik dan Kain Tenun Nasional. Semua bebas mau memakai Batik, Ulos, Songket, serta berbagai kain tenun nasional lainnya.

Kain Songket Palembang

Hari Batik dan Kain Tenun Nasional tidak semata untuk melindungi budaya Indonesia dari ancaman pihak-pihak yang berbahaya. Hal terpenting adalah sebagai usaha pelestarian budaya nasional agar tidak punah tergilas kejamnya roda perkembangan jaman. Jika bukan kita yang peduli, lantas siapa lagi?





*semua foto diambil dari google.com

8 comments:

  1. Jadi ingat, saya punya baju batik tetapi karena salah mencuci warnanya jadi belang-belang. Yah, mungkin masyarakat kita juga perlu diberikan edukasi bagaimana merawat batik dan kain tenun tradisional itu.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nah betul, edukasi untuk mencuci batik juga penting. Katanya sih kalau mencuci batik pake buah lerak. Buah khusus yang berfungsi sebagai detergen

      Delete
    2. Katanya alternatif pengganti Lerak bisa memakai sabun bayi. Saya sih nggak begitu suka baunya. Apa klo diberi cairan pelembut (supaya wangi) juga bisa merusak kain-kain itu ya?

      Delete
    3. Nah, kebetulan untuk masalah ini saya kurang paham. Coba tanya ke orang yang lebih paham :p

      Delete
  2. Nah sepakat lagi nih mas! ^^
    Jangan sampai kain tradisional lain terlupakan karena kepopuleran batik ini :) Toh kain khas Indonesia bukan cuma batik dan semuanya indah-indah ^^ sayang bila dilupakan~

    ReplyDelete
    Replies
    1. yup, ayo kita dukung dan lestarikan batik dan kain tenun Indonesia :)

      Delete
  3. sekalian tuh belajar arti motif2 batik di indonesia, misalnya jawa.. banyak bgt tu pelajaran yg bs di dpt :D
    salam tulis selalu Bang :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya betul, perlu edukasi belajar motif sama sejarah batik di Indonesia

      Delete