Pages

Saturday, November 23, 2013

Andai

Bolehkah aku berandai-andai, dalam gemerlap kota yang bertahtakan pelangi?

Bolehkah aku berandai-andai, dalam deru nafas yang memecahkan kesunyian?

Bolehkan aku berandai-andai, seperti kalangan pembesar yang selalu menindas kaum kecil?

Bolehkah aku berandai-andai, dalam kubikel kecil yang penuh gengsi metropolitan?

Bolehkah aku berandai-andai, seperti layaknya hujan yang melenting jatuh ke atas genting?

Bolehkah aku berandai-andai, seperti layaknya api yang tak senang dihantam gelombang?

Bolehkah aku berhenti berandai-andai, karena aku lelah ditikam kesendirian.

4 comments:

  1. Boleh ... hehe. Salam kenal. Suip puisinya rek ... gimana kalo juga baca puisi-puisi di blog saya ...

    ReplyDelete
  2. boleh aja sih berandai.
    tapi kalau gak ada realisasi, ya sama aja sih. hehe

    kalau berkenan, main ke blog ku juga ya

    ReplyDelete
  3. Cieee akhirnya blognya di update lagi :p

    Boleh dong karena berandai-andai dan tidak berandai-andai adalah pilihan, dan syukurlah memilih itu gak dilarang >.<

    ReplyDelete
  4. bolehkah aku berandai-andai menjadi jarak antara jantung dan detaknya.

    hehe,,mari berpuisi

    ReplyDelete