Pages

Sunday, May 1, 2011

Polemik dana, antara Pemerintah, DPR, dan Rakyat


                Disini pemerintah terlihat kebingungan karena kekurangan dana untuk membangun infrastruktur transportasi. Ironis ya, disaat yang sama DPR mengaung-gaungkan pembangunan gedung baru. Dilihat dari urgensinya, tentu kita melihat lebih penting program pemerintah untuk membangun infrastruktur transportasi dibanding dengan pembangunan gedung DPR. Mau bagaimana pun gedung DPR kita masih layak digunakan untuk melakukan kegiatan penting seputar negara Indonesia. Gedung itu masih bisa berdiri kokoh dalam menunjang segala kegiatan wakil rakyat yang agak kurang bermoral tersebut.

                Sekilas banyak pihak menuduh ada indikasi tindak pidana korupsi dalam rencana pembangunan gedung tersebut. Tentunya sudah rahasia umum kalau ada praktik mark up dalam anggaran pembangunan gedung tersebut. Suara-suara miring telah berdatangan seiring dengan upaya DPR mewujudkan rencananya. Kasihan, suara mereka hanya dianggap sebagai angin lalu saja. DPR tetap tak gentar dalam mewujudkan ambisinya. Bahkan ketua DPR sampai-sampai mengeluarkan komentar tak sedap sekedar alasan agar rencana pembangunan tersebut tetap berjalan.

               Lantas bagaimana jika dana yang digunakan untuk pembangunan gedung DPR tersebut dialihkan untuk kegiatan lain yang lebih tepat. Sebut saja perbaikan infrastruktur pendidikan. Banyak daerah-daerah dipelosok negara ini yang masih merasakan sedihnya belajar di tempat atau gedung yang nyaris roboh, gedung yang setiap hujan pasti bocor, gedung yang sarana pendukungnya kurang. Alangkah apiknya apabila dana tersebut dialihkan untuk memperbaiki gedung-gedung sekolah dan menambah sarana pendukung kegiatan sekolah. Dengan dana yang besar, rasanya ratusan bahkan ribuan sekolah dapat diperbaiki. Tentu saja ini berimbas kepada
semangat siswa dalam mengenyam pendidikan. Jutaan siswa yang merupakan aset bangsa ini harus diperhatikan jika kita ingin menjadi bangsa yang maju beberapa tahun mendatang. 

                Memang sepertinya hal tersebut cukup sulit, namun apakah anggota dewan  yang terhormat tersebut masih memiliki nurani? Relakah mereka seandainya dana gedung yang mencapai satu triliyun digunakan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di negara ini? Jika DPR setuju, tentu masyarakat akan kembai bersimpati terhadap para anggota dewan tersayang ini.

1 comment:

  1. mungkin mereka lupa kalo mereka adalah anggota DPR ( dewan perwakilan rakyat ) dimana mereka hanya wakil dan rakyatlah ketuanya.. mungkin jg mereka " buta n tuli " sama keadaan rakyat di sekitar mereka yg perlu diperhatikan makanya mereka tetep kekeh untuk membangun gedung baru dengan berbagai alasan.. padahal jika dilihat kinerja merka belum max bahkan buruk.. karena mereka sering melalaikan tugas bahkan mereka terkena " amnesia " kalo mereka dipilih o/ rakyat untuk menyalurkan n mewujudkan aspirasi rakyat indonesia..

    ReplyDelete