Pages

Saturday, June 11, 2011

Waspada prostitusi

Di kota besar, terutama kota jakarta, terdiri dari berbagai aneka rupa-rupa orang dari warna, suku, dan macam-macamlah pokoknya. Semua bertujuan satu, ingin hidup sejahtera. Segala cara pun dihalalkan dalam mencapai tujuan tersebut. Mulai dari cara halal sampai cara-cara kotor.

Sebuah kota besar, identik dengan keanekaragaman hiburan. Berbagai orang, budaya, bangsa, semuanya berbaur menjadi satu dalam menikmati berbagai hiburan yang ditawarkan. Hiburan yang menantang seperti wahana di dunia fantasi, ancol. Hiburan dari wisata alam. Sampai hiburan dari wisata malam yang jauh dari deteksi masyarakat awam.

Industri prostitusi menjadi hal yang lumrah ditengah kemunafikannya. Semua tak setuju, tapi hampir semua yang tak setuju pasti  sukar untuk menolak godaan ini. prostitusi di ibukota mulai menawarkan pesonanya dengan seribu satu cara yang luar biasa. Mulai dari wanita paruh baya yang “jualan” di pinggir jalan, wanita jadi-jadian, ayam kampus, salon plus plus, pijat istimewa, sampai fasilitas mewah hotel yang nyaman dan aman. Semua dikemas dengan cara yang indah dan menggoda. Tak semuanya perlu tau jika tak suka, dan tak semua orang perlu munafik kalau memang suka.

Salah satu yang paling asik untuk dinikmati adalah sebuah hiburan di salah satu tempat ternama di jakarta. Di tempat itu, disuguhkan sebuah pertunjukan yang menghadirkan wanita-
wanita muda yang sebagian masih beranjak dewasa. Di tempat itu, banyak pria-pria paruh baya maupun pria yang sedang menikmati masa mudanya. Disana perempuan-perempuan menunjukan kehebatannya dalam mengumbar hawa nafsu kaum adam dengan hiburan striptease yang menggoda. Jiakalau ingin sekedar melihat maka kalian cuma perlu membayar uang masuk saja, dan itu sangat terjangkau. Ingin lebih? Ada beragam menu yang ditawarkan, dan semuanya dijamin aman serta nyaman. Tujuannya jelas, mencari uang demi peningkatan kesejahteraan hidup. Namun ini hanyalah bungkus, sriptease hanyalah kedok. “Jualan” aslinya memang tetap prostitusi, sebuah industri yang tak akan pernah pudar.

Belum lagi usaha-usaha murah seperti salon plus plus, pijat plus plus, dan berbagai macam kemasan lainnya. Terkesan mahal? Tentu tidak, harga sangat terjangkau, mulai dari lima puluh ribu rupiah sampai jumlah yang tak bisa anda bayangkan. Murah dan memuaskan. Dan jangan heran bila beberapa tahun mendatang usaha prostitusi murah mulai berkembang dengan pesat. Sasarannya bukan lagi pria hidung belang separuh baya. Tidak, sudah bukan jamannya lagi. Sekarang justru anak muda  yang lebih banyak diincar, anak muda yang sudah memiliki penghasilan tapi belum memiliki pendamping hidup. Sebuah realita dalam masyarakat yang semakin dewasa.

Namun, satu hal yang menarik untuk dikritisi. Bagaimanakah peran orang tua dalam mendidik anaknya? Adakah upaya dari pemerintah untuk meminimalisir hal ini? Betapa bahayanya hal ini, maka jagalah anak perempuan anda, kakak anda, adik anda, saudari anda, bahkan teman anda agar tak terperosok dalam jurang kenistaan ini.

6 comments:

  1. tulisan dengan genre yang cukup membuat alis mata sebelah naik dan mengguratkan kerutan di dahi semakin banyak...wisat birahi ini bisa ada, malahan eksis karena tidak lain dan tidak bukan ada keterkaitan oknum aparat di dalamnya.

    ReplyDelete
  2. tulisannya bagus.. aku suka.. dan aku setuju disini peran ortu sangat penting dalam mendidik dan menjaga anaknya.. tapi lingkungan juga mempengaruhi kan? dan kuatnya iman serta pandainya kita memilih mana yang baik n buruk untuk dilakukan.. sukses ya n ditunggu tulisan berikutnyaa.. :)

    ReplyDelete
  3. tulisan yang bagus,Jakarta memang kota yang penuh dengan hiburan.pokoknya gw tunggu lagi di Jakarta.

    ReplyDelete
  4. @gulali jawa: sepertinya memang ada "oknum" yang ikut terlibat

    @gek na: iya, lingkungan paling dekat adalah keluarga

    @R 19: jakarta memang penuh dengan kejutan, bung!

    ReplyDelete
  5. ada satu kota besar di Indonesia yang menjadikan prostitusi jadi salah satu sumber APBD, saya setuju dengan hal ini selama itu ditata dengan baik.

    ReplyDelete
  6. @dinneno: yap, memang benar. Kota pelabuhan itu memiliki income dari prostitusi yang di legalkan. Tetapi sayangnya sampai saat ini pemda DKI masih belum bernyali untuk melegalkan protistusi secara terang-terangan

    ReplyDelete