Pages

Saturday, September 8, 2012

Seruling Laut dan Sphinx Di Tepi Pantai (Pacitan Series-4)


Tulisan ini merupakan tulisan lanjutan dari Pacitan Series. Sebuah Series atau tulisan bersambung yang berupa ulasan mengenai suatu tempat wisata yang saya kunjungi. Foto dan isi cerita sepenuhnya berasal dari koleksi pribadi dan fakta-fakta yang saya alami selama perjalanan.


***

Hari terakhir dan melelahkan di Kabupaten Pacitan. Dengan waktu yang semakin singkat, perjalanan dilanjutkan menuju ke sisi selatan. Pantai Teleng Ria dengan teluknya yang cantik masih belum cukup memuaskan dahaga saya akan suasana pantai. Destinasi selanjutnya adalah Pantai Klayar.

Inilah Pantai Klayar

Berjarak tak terlalu jauh dari Goa Gong, Pantai Klayar merupakan rute destinasi saya selanjutnya. Pantai ini terletak di sisi selatan Kabupaten Pacitan. Dengan bebatuan karang khas pantai selatan Jawa, mata saya mulai menyapa pantai ini. Berbagai karang dengan biotanya, batu yang tampak seperti batuan vulkanik, rumput laut, serta pasir putih, perlahan demi perlahan mata saya mulai menelanjangi pantai ini.

Cerah berawan, apa lagi yang kurang?

Dari hadirnya beberapa kios penjual makanan, dapat saya simpulkan bahwa pantai ini merupakan salah satu destinasi wisata yang biasa dikunjungi pengunjung. Terlihat beberapa pengunjung sedang asik bermain air dan berfoto. Penduduk lokal pun ikut meramaikan, mereka sibuk mencari rumput laut dan juga keong laut.

Memburu rumput laut

Salah satu objek andalan di pantai ini adalah sebuah water blow yang cukup unik, penduduk sekitar menyebutnya seruling laut. Seruling laut adalah sebuah water blow, yaitu sebuah peristiwa terangkatnya air laut ke udara akibat ombak membentur dinding karang. Pada seruling laut, ombak masuk melalui celah sempit di bebatuan karang sehingga muncul layaknya air mancur alami. Terdengar suara yang khas saat air laut muncul menyembur dengan gagahnya. Suara inilah yang menjadi asal muasal penduduk lokal menyebutnya seruling laut.

Seruling laut sedang beraksi

Sebuah batu yang berada dekat dengan lokasi seruling laut membentuk sebuah bentuk unik yang sekilas menyerupai sphinx. Jujur saja saya pun kurang tau bentuk tersebut terjadi secara alami atau memang sengaja terbentuk. Tak perlu diperdebatkan lebih jauh, cukup nikmati saja apa adanya.

Malah terlihat seperti unta yang sedang duduk

Sayang sekali keterbatasan waktu menjadi kendala saya untuk lebih lama menikmati suasana pantai ini. Perjalanan harus terus dilanjutkan. Masih ada satu destinasi lagi yang menanti untuk dikunjungi. Waktunya untuk pamit dan berkemas.

Bukti kepedulian pemerintah




*sebagian foto merupakan koleksi pribadi saya, sisanya adalah koleksi pribadi rekan saya 
Ahmad Ali

_________________________
Kunjungi juga: 
Pacitan Series-5 (Mengejar Senja Di Pantai Watukarung)
Pacitan Series-4 (Seruling Laut dan Sphinx Di Tepi Pantai)
Pacitan Series-3 (Transformasi Goa Gong)
Pacitan Series-2 (Refleksi Sebuah Sungai)
Pacitan Series-1 (Alun-Alun dan Teluk)

2 comments:

  1. Wow seruling laut >.< aku baru kali ini mendengarnya~

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya mbak, jaramg diketahui orang karena setauku cuma hanya ada di Pacitan. Unik ya namanya

      Delete