Pages

Monday, May 16, 2011

Satu gram saja

                Polemik mengenai ganja masih menjadi sebuah perdebatan yang tak jelas arahnya. Sudah bertahun-tahun pemerintah melakukan upaya pencegahan penggunaan narkotika termasuk ganja. Atas dasar efek buruk yang diakibatkannya, ganja menjadi sosok yang ditakuti oleh pemerintah dan negara-negara lain di dunia. Walaupun tingkat kerusakan tubuh yang diakibatkan ganja masih selevel diatas rokok, namun ganja belum menjadi mesin pembunuh yang efektif. Justru rokoklah yang sampai sejauh ini sangat berperan dalam pengurangan jumlah populasi manusia dalam beberapa puluh tahun belakangan.

               Penyakit paru terutama TBC menjadi momok yang menakutkan. Sedangkan ganja? Sejauh ini saya belum baca berita tentang kematian yang disebabkan oleh ganja. (untuk itu, mohon sekiranya yang sudah tau bisa mengirimkan link berita kematian karena ganja ke blog ini. Agar bisa menjadi tambahan info bagi saya pribadi maupun orang lain)

                Peran pemerintah dalam melarang peredaran dan penggunaan narkotika sedang diuji. Penyebabnya? Jelas karena pendapat seorang Menteri Hukum dan HAM, Tuan Patrialis Akbar. Beliau berkata, yang pada intinya bahwa seseorang yang membawa atau menggunakan ganja

Saturday, May 14, 2011

Seberapa hebat ketaatan kalian?

Saat ini, hampir setengah atau bahkan lebih penduduk bumi beragama. Hampir semua mempercayai bahwa hidup kita diatur oleh sesuatu kekuatan besar yang memiliki kemampuan jauh diatas kita. Ya, itulah Allah, sang pencipta. Okelah, gw batasi ulasan ini kedalam agama gw sendiri. Ini semua muncul karena pemikiran gw yang selama ini dipenuhi oleh tanda tanya.

Kalian pasti tau, kalo agama ada karena manusia perlu “sesuatu” untuk membimbing hidupnya. Sesuatu yang membuat mereka menjadi lebih nyaman dalam bersikap dan berinteraksi antara sesama makhluk hidup. Makhluk hidup yang gw maksud tak cuma manusia, tapi termasuk juga hewan dan tumbuhan. Keteraturan itu dirasa perlu karena saat itu manusia cenderung bersikap seperti bintang. Tak punya nurani dan belas kasihan.
Dalam ajaran agama gw ini, dikenal suatu istilah yang efeknya terasa sampai saat ini. yaitu dosa dan pahala. Dosa adalah suatu ganjaran akibat perbuatan kita yag tak sesuai dengan tuntunan agama, sedangkan pahala merupakan hasil dari perbuatan kita yang semata dilakukan sesuai dengan kaidah agama kita. Dalam hal ini, kebingungan gw mulai tampak seiring pemahaman tentang tujuan adanya dosa dan pahala.

Realita yang ada menunjukkan bahwa sampai saat ini kitab suci masih menganggap kita tak ubahnya seperti binatang. Mengapa demikian? Polemik ini muncul sehubungan ada prinsip pahala dan dosa. Coba bayangkan, bagaimana anda sekalian mengajari atau melatih sebuah binatang untuk tampil dalam sebuah acara pertunjukan. Tentu saat dilatih secara tidak sadar kita menggunakan prinsip dosa

"Tuhan" itu siapa?

                Be honest, sebagai muslim saya sangat benci dengan kata “Tuhan”. Kata, bukan makna. Okelah, semua boleh beda pendapat. Ini murni sebuah pendapat saya sendiri. Tak ada maksud mempengaruhi orang untuk mengikuti jalan pikiran saya yang aneh dan rumit ini. lantas kenapa Tuhan? Karena Tuhan (sang pencipta) bukanlah Tuhan. Nah, Tuhan yang dibahas disini adalah pemahaman atas kata Tuhan (istilah), bukan sifat atau subyeknya.

                Hal yang saya benci adalah kata “Tuhan” digunakan untuk memanggil Tuhan, terutama oleh umat Islam. Bahkan Allah sendiri mempunyai 99 nama yang indah (asmaul husna) dan mengapa sampai saat ini engkau masih menggunakan nama lain (Tuhan) untuk memanggil-Nya? Lebih baik jika memanggil-Nya dengan kata “Rabb” atau “Al Khalik” (sang pencipta). Jika kalian bertanya kepada saya tentu saya juga tak tau kenapa kita semua terbiasa dan terlanjur memanggil sang pencipta dengan kata Tuhan. Saya juga tak tau apa arti kata “Tuhan”. Siapa yang mengenalkan kata-kata itu pun tak ada yang tau sejarahnya, karena orang barat pun memanggilnya “God” bukan “Tuhan”.

                Jikalau kalian, tuan-tuan dan nona-nona yang saya hormati disini, dipanggil dengan nama lain, apakah kalian akan menjawab panggilan tersebut? Boro-boro menjawab, mungkin

Tuesday, May 10, 2011

Polisi tak berani (menangkap pelaku) korupsi

                Belum lama ini aksi bom kembali marak di negeri fantasi ini. Setelah bom bunuh diri yang sempat menggegerkan, kemudian mucul lagi motif baru berupa bom buku. Bom yang diselipkan kedalam buku atau paket tertentu yang dikirimkan kepada calon korban dan meledak saat korban membuka buku tersebut. Semakin lama para teroris semakin canggih dan kreatif.

                Peristiwa bom yang marak terjadi membuat Presiden melakukan rapat mendadak dan menetapkan siaga satu di negeri ini. Polri dipaksa bekerja keras mengungkapkan pelaku, dan mencari bom yang telah dipasang diberbagai tempat. Setelah melalui proses panjang dan berliku, beberapa bom telah ditemukan di tempat-tempat strategis. Sebuah rangkaian bom di bilangan Serpong, Tangerang berhasil dijinakkan oleh tim densus 88. Kemudian menyusul ditemukannya delapan bom di gorong-gorong dekat pipa gas yang hanya berjarak kurang lebih 100 meter dari Gereja Christ Chatedral, rencananya paket bom tersebut akan diledakkan pada saat perayaan paskah 22 April kemarin.

                Keberhasilan tersebut membuat polri dibanjiri oleh pujian. Masyarakat merasa polisi telah melaksanakan tugasnya dengan baik. Namun, ada satu hal yang patut untuk dikritisi. Polri memang telah mengungkap sebuah hal yang sekiranya memerlukan penyelidikan akurat dan cepat. Akan tetapi dalam mengungkap sebuah kasus korupsi, yang nyatanya dilakukan di depan hidung polri, mereka kelabakan. Kasus korupsi yang dihadapi bangsa ini memang dilakukan

Monday, May 2, 2011

Tewas Diatas Kertas


Berdasarkan berita di situs tersebut, dinyatakan bahwa Osama bin Laden telah tewas. Tewas dalam baku tembak dengan pasukan militer Amerika Serikat. Tidak dirinci bagaimana tewasnya Osama bin Laden. Tapi yang pasti tewasnya Osama menimbulkan pengaruh yang besar terhadap suasana dunia. Amerika dan sekutunya merayakan tewasnya Osama sebagai suatu pencapaian besar. Setelah 10 tahun berlalu, akhirnya Amerika berhasil membunuh aktor utama dibalik tragedi 11 September 2001. Tragedi yang membuat seantero Amerika berduka. Tragedi yang masih menimbulkan kontroversi sampai saat ini.

Kematian Osama menimbulkan sedikit keraguan. Keraguan karena sampai saat ini -saat tulisan ini diketik- jasad Osama belum juga di tampilkan. Ada apa dengan AS? Alibi AS mengatakan bahwa jasad Osama sudah di kubur di laut. Apakah ada suatu bukti nyata yang menyatakan seseorang telah tewas dalam baku tembak selain memperlihatkan jasadnya? Nah, sungguh aneh. Ini mengingatkan kita dengan tragedi bunuh diri Hitler. Hitler dinyatakan tewas bunuh diri tapi tidak ditemukan jasad hitler selain pecahan tengkoraknya. Pecahan yang

Selamat hari pendidikan



                2 Mei adalah hari pendidikan nasional sekaligus hari lahirnya Suwardi Suryaningrat atau yang lebih dikenal dengan nama Ki Hadjar Dewantara. Pendidikan adalah sesuatu yang diperlukan oleh semua bangsa dan negara di muka bumi ini. Tentu dengan pendidikan kita merasa mempuanyai harga diri, menjadi seorang pemimpin, menjadi pemenang. Pemenang dalam menyelesaikan masalah, penghapus penindasan, dan pemberi pencerahan kepada saudara-saudara kita.

                Ki Hadjar Dewantara merupakan salah satu tokoh penting dalam sejarah pendidikan formal di Indonesia. Dimana pada saatnya beliau hidup dan berjuang, terdapat pembatasan pendidikan. Hanya golongan tertentu saja yang boleh menerima pendidikan, hanya orang kaya dan orang terpandang saja yang bisa mengecap nikmatnya pendidikan. Beruntungnya beliau karena tergolong kaum ningrat keraton Yogyakarta sehingga mendapatkan hak untuk mengecap nikmatnya pendidikan di era kolonial Belanda. Pada tanggal 3 Juli 1922 beliau bersama teman-temannya yang tergabung dalam tiga serangkai mendirikan Perguruan Nasional Taman Siswa.

                Sudah hampir seabad dari tanggal kelahiran Perguruan Nasional Taman Siswa, tepatnya 89 tahun. Waktu yang sudah cukup lama, lebih lama dibandingkan dengan umur kemerdekaan kita. Tapi ironis sekali, kualitas pendidikan kita masih kurang mumpuni. Memang ada wajib belajar 9 tahun, program pengentasan buta huruf, dan juga banyak didirikan universitas ternama disini. Tapi itu semua belum cukup untuk mengangkat kualitas pendidikan

Sunday, May 1, 2011

Sudahkah anda makan mie instant hari ini?

Jujur sampai saat ini gw masih heran sama tindakan pemerintah. Kalian pernah liat bungkus rokok kan? Disitu dengan jelas ditampilkan sebuah tulisan yang kurang lebih memberikan peringatan tentang bahaya dan efek samping dari rokok. Kenapa gw heran? Gw heran kenapa cuma rokok yang dikasi tulisan peringatan kaya gitu. Kalian tau mie instan kan? Mungkin hampir semua pernah makan mie instan. Nah kenapa di bungkus mie instan ngga ditulis peringatan tentang bahaya mie instan serta efek samping dari mie instant? Perlu kalian ketahui, mie instant itu berbahaya jika kalian rutin mengkonsumsi itu setiap hari. Lantas apa cuma rokok yang bikin kecanduan aja yang boleh dikasi peringatan kaya gitu? Kalo pemerintah mau fair dan berani, seharusnya hampir semua produk yang dibuat dengan pengawet dikasi peringatan kaya gitu. Dan mie instant sebagai sebuah makanan yang berpengawet yang tentunya sangat akrab dengan kita, perlu mendapat perhatian khusus dari pemerintah.
Berapa banyak sih masyarakat awam yang tau bahaya dari mie instant jika rajin dikonsumsi? Banyak yang tau kalo mie instant itu pemicu kanker? Tapi masalahnya banyak yang ga tau kanker itu penyakit apa, mereka tau kalo kanker itu penyakit yang berbahaya tapi berbahayanya seperti apa mereka belum paham. Segitu bahayakah mie instant sampai harus diberi peringatan secara resmi oleh pemerintah? Oke, kita bahas deh.
Pertama, mie instant itu identik dengan makanan berpengawet. Makanan berpengawet adalah pemicu kanker. Dan tak bisa dipungkiri mie isntant yang bisa tahan berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun dibuat tanpa ada campuran bahan pengawet. Didalam mie tersebut pengawet dicampurkan. Bahkan ditambah juga dengan pewarna makanan. Ini merupakan bahan yang berbahaya bagi tubuh kita. Sering mengkonsumsi produk seperti ini bagaikan memasukan racun ke dalam tubuh anda.

Polemik dana, antara Pemerintah, DPR, dan Rakyat


                Disini pemerintah terlihat kebingungan karena kekurangan dana untuk membangun infrastruktur transportasi. Ironis ya, disaat yang sama DPR mengaung-gaungkan pembangunan gedung baru. Dilihat dari urgensinya, tentu kita melihat lebih penting program pemerintah untuk membangun infrastruktur transportasi dibanding dengan pembangunan gedung DPR. Mau bagaimana pun gedung DPR kita masih layak digunakan untuk melakukan kegiatan penting seputar negara Indonesia. Gedung itu masih bisa berdiri kokoh dalam menunjang segala kegiatan wakil rakyat yang agak kurang bermoral tersebut.

                Sekilas banyak pihak menuduh ada indikasi tindak pidana korupsi dalam rencana pembangunan gedung tersebut. Tentunya sudah rahasia umum kalau ada praktik mark up dalam anggaran pembangunan gedung tersebut. Suara-suara miring telah berdatangan seiring dengan upaya DPR mewujudkan rencananya. Kasihan, suara mereka hanya dianggap sebagai angin lalu saja. DPR tetap tak gentar dalam mewujudkan ambisinya. Bahkan ketua DPR sampai-sampai mengeluarkan komentar tak sedap sekedar alasan agar rencana pembangunan tersebut tetap berjalan.

               Lantas bagaimana jika dana yang digunakan untuk pembangunan gedung DPR tersebut dialihkan untuk kegiatan lain yang lebih tepat. Sebut saja perbaikan infrastruktur pendidikan. Banyak daerah-daerah dipelosok negara ini yang masih merasakan sedihnya belajar di tempat atau gedung yang nyaris roboh, gedung yang setiap hujan pasti bocor, gedung yang sarana pendukungnya kurang. Alangkah apiknya apabila dana tersebut dialihkan untuk memperbaiki gedung-gedung sekolah dan menambah sarana pendukung kegiatan sekolah. Dengan dana yang besar, rasanya ratusan bahkan ribuan sekolah dapat diperbaiki. Tentu saja ini berimbas kepada